Maraknya aksi “perkawinan” antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris akhir-akhir ini memicu model pertanyaan sejenis yang sering penulis dengar di masyarakat kita. Banyaknya Elite Politik, Pejabat, Mahasiswa menggunakan perkawinan kata ini untuk mengungkapkan pernyataan akan sesuatu, nah bahayanya perkawinan ini digunakan untuk menjelaskan suatu persoalan kepada masyarakat awam, apa jadinya ? Masyarakat bingung, Cuma mengangguk-angguk saja, dengan kata lain penjelasan yang ingin disampaikan oleh pembicara tidak sepenuhnya ditangkap oleh masyarakat, lalu siapa yang rugi?
Bukan hanya perkataan dari orang-orang Elite negeri ini yang berkata demikian, bahkan acara-acara di TV pun menggunakan perkawinan kata ini, contoh : Kick Andy, Dorce Show dll jelas-jelas acara-acara seperti ini dibuat dan disajikan untuk masyarakat luas kenapa mesti menggunakan istilah asing?
Kenapa tidak kita menciptakan sesuatu yang asli dari Bahasa Kita?
Kenapa penggunaan Bahasa Indonesia masih sangat terbatas ? Kenapa kita tidak memasyarakatkan Bahasa Kita? Yang pada akhirnya kenapa kita tidak bangga akan hasil ciptaan dalam negeri ? Kenapa kita tidak mencotoh Negara Jepang yang sangat mengagumi Ciptaan dalam negerinya sampai-sampai Negara Lain diajak untuk mempelajari Bahasa Jepang, siapa sih yang nggak tahu Anime, Manga, Kimono dll Hasil Ciptaan yang berasal dari Negeri Jepang ?
Akhir kata marilah cintai ciptaan kita sendiri !!!!
Sebenernya oke juga seehh (bukan berarti gue setuju ye )yang jadi masalah kadang satu arti yang sama itu di pake mis aje..
ReplyDeleteWhy not-Knapa nggak....
BOELE KLENDER.....,
wah.. wah .. Boele jg hadir di sini loh ... mantap bener ....
ReplyDelete