Premanisme menjamur di segala suasana

Hmmm mungkin premanisme sudah bukan wacana baru di periode waktu sekarang ini, di mana segala sesuatu sangat susah untuk didapatkan, mulai dari pekerjaan, bahan-bahan pokok atau yang biasa kita kenal dengan sembako, himpitan ekonomi, walaupun tidak menjadi bagian utama dari sebab-sebab terjadinya premanisme namun tingkat kestressan yang amat sangat tinggi bisa saja memicu terjadinya premanisme. Lalu apakah yang ingin saya sampaikan di sini adalah bagaimana menghindarkan diri untuk tidak menjadi korban premanisme ini,
, hhmm saya rasa sangat susah kenapa iya kalau tindak premanisme yang dilakukan oleh seseorang yang dekat kita, bagaimana kita menghindari mereka ? mengacuhkannya, tentu itu bukan tindakan yang masuk akal dan malah akan membuat mereka semakin menjadi-jadi, lalu bagaimanakah kita harus bersikap? Mungkin sebaiknya pertama kita diamkan sejenak, kasih perhatian, bersikap berani menolak, akan tetapi dengan cara yang halus. Lalu bagaimanakah apabila premanisme berasal dari orang lain, hmm seperti yang pernah saya alami sewaktu mau pulang ke tempat kosan, ada seorang yahh bisa dibilang mungkin seumuran saya, umur sekitar 20an tahun, tapi sudah berani melakukan tindak pemalakan/meminta dengan paksa, kalau tidak dikasih diancam.
Pada waktu Saya dari Kelapa Gading mau ke Senen naik Metromini 07 waktu sore menjelang malam sekitar pukul 18.30an, pas saya mau turun di sekitar pertokoan Pasar Senen, datanglah seorang pemuda, Dia duduk di depan Saya pas dalam keadaan metromini agak sedikit kosong, pertama-tama pemuda itu ya biasalah berbasa-basi dulu dengan menanyakan, mau turun di mana, rumahnya di mana dll. Setelah diawali dengan itu barulah ketahuan tujuan utama nya yaitu Minta Duit Dong…sontak saja langsung bilang ga ada…Ga Ada…udah dibilangan Gak Ada. Ehh dia malah bilang gini..Elo nantangin guwa lo sambil merogoh ke saku celananya..entah mo ngambil apa…saya tungguin tp barang yg dirogoh itu ga dikeluar-keluarin…..(Saya tertawa kecil dalam hati, ini Cuma gertak sambal aja nihh)…masih saya tungguin tetep ga mau dikeluarin!!! Sampai tiba pada tempat Saya mau turun ga ada kata-kata lain dari dia, ya udah turun aja, daripada marah-marah, ngobrol-ngobrol,debat sama orang gila, mendingan turun.
Namun satu hal yang menarik di sini dan mungkin hal inilah yang menjadikan Saya terhindar dari korban pemalakan yaitu ketika itu Saya duduk bukan dipojok (bukan di samping jendela) sehingga memudahkan Saya untuk memutuskan pembicaraan secara sepihak, entah ada perasaan apa, koq tiba-tiba Saya beralih tempat duduk, biasanya sihh Saya selalu duduk di samping jendela dan pasti mencari tempat duduk yang kosong di samping jendela, yahh mungkin hanya untuk menghirup udara agar tidak kepanasan :D, mungkin itu salah satu cara untuk menghindari adanya pemalakan, penodongan dan kawan-kawannya, lalu usahakan Anda jangan berada di posisi terpojok, diapit, dan yang terpenting jangan sampai Anda berada di tempat sepi, usahakanlah untuk mencari keramaian, serta jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu agar terhindar dari tindakan-tindakan serperti itu. Berhati-hatilah….Selalu Waspada…Cepat untuk mengantisipasi Keadaan.
Alhamdulillahi Robbil Alamin.
Tidak lupa Saya sampaikan Rasa Syukurku Kepada Mu, Ya Allah yang telah Menghindarkan Saya dari marabahaya….