Me, Kucing dan berbagi makanan

Kebiasaan berbagi dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Seperti yang kali ini saya lakukan bersama kucing yang ada di kosan.
Entah mulai kapan saya sering menyisakan daging makanan yang saya makan untuk diberikan buat kucing. Walaupun memang seringnya porsi yang saya sisakan tidak banyak hanya pada waktu-waktu tertentu saya memberikan porsi yang berlebih ke kucing.
Mungkin awal saya memberikan makanan ke kucing yaitu pada suatu ketika saya sedang memakan daging rendang yang terkenal wangi aromanya dapat tercium sampai kejauhan 10 meter.

Di saat sedang asyik-asyiknya menyantap rendang tersebut, datanglah kucing tepat di depan pintu kamar saya seraya mengeong tiada berhenti, muncul perasaan sesaat untuk menghardiknya, namun buat apa, toh itu tidak akan membuat kucing itu lari, malah tetep mengeong. Melihat dan mendengar ngeongan kucing yang tiada henti menandakan dia sudah yakin bahwa saya akan memberikan sebagian daging tersebut, hehehe memang benar lama kelamaan saya tidak tega untuk mendengarkan ngeongannya, saya potonglah sebagian rendang tersebut dan saya berikan ke kucing. Untuk sementara waktu ngeongnya hilang beberapa saat kemudian mengeong lagi, hahahha ini kucing kayaknya doyan juga ini dengan rendang macam beginian, akan tetapi sayangnya rendang tersebut sudah habis saya makan semua dan tiada bersisa, alhasil saya coba untuk memahamkan ke kucing (dengan bahasa manusia tentunya) bahwa rendangnya sudah habis, coba lain waktu yahh. Melihat gaya-gayanya si Kucing tidak percaya masih mengeong juga, ya terpaksa saya berikan bungkus nasi rendang tersebut, seraya berkata “nih cing kalau nggak percaya”. Dengan perasaan nanggung kucing pun meninggalkan saya, mungkin dia ngambek karena pengin nambah lagi rendangnya, hehhee
Mulai dari situ saya mencoba untuk menjalin “kekerabatan” dengan kucing. Setiap kali saya memakan daging saya sisakan sebagian untuk kucing. Seolah-olah kucing pun tahu saya pasti akan memberi sehingga setiap kali saya makan, kucing hanya berkeliaran di depan saya, jarang sekali dia mengeong, seolah-olah memberitahu kepada saya “jangan dihabisin ya mas, saya pengin makan daging juga” dan dengan sabarnya dia menunggu tidak jauh dari tempat sampah untuk menerima buah kesabarannya menunggu, hehehhe….
Memang kebiasaan rutin untuk menyisakan makanan untuk kucing baru kali saya lakukan, namun jauh-jauh hari yaitu ketika saya masih kecil sering sekali saya berbagi beras ke mereka dengan menaburkannya di atas genteng, dan ternyata mereka suka juga loh dan dengan senang hati memakannya, hehehhe …

Alhamdulillah dengan berbagi ke kucing peralatan pribadi saya yang berada di luar aman dari tindakan-tindakan anarkis kucing seperti mencakar-cakar kain, menggigit, menarik-narik bahkan sampai dikencingi kucing tidak dilakukan pada barang-barang saya.

Oh ya tidak lupa jika teman-teman yang membaca ini memiliki kebun/pekarangan yang cukup luas jangan lupa ditanami tanaman yang berbuah yah, agar kebun tersebut bukan hanya menguntungkan manusia, namun hewan disekeliling pun mendapat keuntungan juga.

Apakah langkah hijau yang telah anda lakukan hari ini ?

2 comments:

  1. Kiye bisane kesimpulane anjoge kebun dan perkarangan.. :ngikik

    ReplyDelete
  2. kuwe selingan owh jon, ajakan men memperdayai kebun dan pekarangan :D

    ReplyDelete