Showing posts with label Renungkan. Show all posts
Showing posts with label Renungkan. Show all posts

sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Semakin bertambah umur kita, semakin bertambah pula kesulitan-kesulitan yang kita alami dan rasakan. Apakah anda mengalami apa yang saya alami dan rasakan ? Tentunya masing-masing dari kita memiliki persamaan masalah hidup. Yah itulah hidup tanda bahwa kita masih hidup adalah memiliki permasalahan yang dihadapi dan penyelesaiannya. Ya mungkin kalau kita tidak memiliki tantangan hidup yang berarti kita akan berleha-leha, bahkan banyak pepatah yang mengatakan No Pain No Gain. Kalau kita mampu menyelesaikan masalah berarti kita naik kelas. Semakin tinggi kelas yang kita raih semakin tinggi pula permasalahan yang akan kita hadapi dan tentunya akan kian tebal iman dan takwa kita. Yah mungkin Iman dan Takwa inilah salah satu pertahanan yang kokoh agar kita terhindar dari keterpurukan abadi apabila masalah kita tidak kunjung terselesaikan.

Seperti dalam salah satu surah dalam Al Quran :
Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Ayo Semangat!!! Selesaikan Masalahmu sekarang juga ….

Tidur dan Kematian

Namaku Arthur Alison, seorang profesor yang menjabat Kepala Jurusan Teknik Elektro
Universitas London. Sebagai orang eksak, bagiku semua hal bisa dikatakan benar jika masuk akal dan sesuai rasio. Karena itulah, pada awalnya agama bagiku tak lebih dari objek studi.
Sampai akhirnya aku menemukan bahwa Al Quran, mampu menjangkau pemikiran manusia.
Bahkan lebih dari itu. Maka aku pun memeluk Islam.
Itu bermula saat aku diminta tampil untuk berbicara tentang metode kedokteran spiritual.
Undangan itu sampai kepadaku karena selama beberapa tahun, aku mengetuai Kelompok
Studi Spiritual dan Psikologis Inggris. Saat itu, aku sebenarnya telah mengenal Islam melalui sejumlah studi tentang agama-agama.
Pada September 1985 itulah, aku diundang untuk mengikuti Konferensi Islam Internasional tentang 'Keaslian Metode Pengobatan dalam Al Quran'di Kairo. Pada acara itu, aku mempresentasikan makalah tentang 'Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'.

Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang 'Tidur dan Kematian', yang
bisa dibilang tafsir medis atas Quran surat Az Zumar ayat 42 yang disampaikan ilmuwan
Mesir, Dr. Mohammed Yahya Sharafi.
Fakta-fakta yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir," telah membukakan mata hatiku terhadap Islam.
Secara parapsikologis, seperti dijelaskan Al Quran, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak.
Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur.
Al Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami
koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.
"Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa menjelaskan sebuah fenomena yang oleh teori parapsikologis baru bisa dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban atas pertanyaaninilah yang akhirnya meyakinkan aku untuk memeluk Islam.
Selepas sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu, disaksikan oleh Syekh Jad Al-Haq, Dr. Mohammed Ahmady dan Dr. Mohammed Yahya Sharafi, akupun menyatakan dengan tegasbahwa Islam adalah agama yang nyata benarnya.

Terbukti, isi Al Quran yang merupakan firman Allah pencipta manusia, sesuai dengan fakta-fakta ilmiah. Kemudian dengan yakin, aku melafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan. Sejak itu aku pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namaku menjadi Abdullah Alison.
Sebagai Ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku telah mengenal banyak agama melalui sejumlah studi yang dilakukan. Aku mempelajari Hindu, Budha dan agama serta kepercayaan lainnya. Entah kenapa, ketika aku mempelajari Islam, aku juga terdorong untuk melakukan studi perbandingan dengan agama lainnya.
Walaupun baru pada saat konferensi di Mesir, aku yakin benar bahwa Islam sebuah agama
besar yang nyata perbedaannya dengan agama lain. Agama yang paling baik diantara agama-agama lain adalah Islam. Ia cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia. Maka hanya Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia.
Aku merasakan benar, ada sesuatu yang mengontrol alam ini. Dia itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman bagaimana aku mengenal dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah Al Quran bisa menjadi sarana efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat rasional itu.
Sumber : (Pesantren.net)

Sebutir Korma Penjegal Doa

Kamis, 29 Dzulhijjah 1422/ 14 Maret 2002
Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk
bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.
Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat
timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan
memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat
beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali.
Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan
ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma
yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang
satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya,
shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" ibrahim
beristighfar.
Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.
Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak
menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membeli
kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang
kurma" jawab anak muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".
Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh
minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua
itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa
izinnya?".
"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara
saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka
mempunyai hak waris sama dengan saya."
"Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu."
Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai
juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh
ibrahim.
4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia
mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham
yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris
pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma
yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."
"Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih
baik tinggalkan bila ragu-ragu...

Kearifan dari Segenggam Garam

Dahulu kala, hiduplah seorang lelaki tua yang terkenal sholeh dan bijak. Di suatu pagi yang dingin, datanglah seorang lelaki muda yang sedang di sedang landa masalah. Dengan langkah gontai dan rambut kusut, ia tampak seperti orang yang tak pernah mengenal bahagia. Tanpa menunda waktu, ia mengungkapkan segala keresahannya. Impiannya yang gagal, cintanya yang tidak pernah berakhir bahagia, URFnya merah semua, projectnya tidak ada yang on time. Bapak tua yang bijak itu hanya mendengarannya dengan teliti dan seksama. Tanpa berkata apa-apa, ia hanya mengambil segenggam garam dan memasukkannya ke segelas air, lalu mengaduknya dan berkata, “Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya??”.
Dan pemuda itu pun meminum segelas air yang telah diberikan oleh pak tua. “Ahh.., asin sekali! Pahit pak!!”, jawab pemuda tersebut. Pak tua itu hanya tersenyum, lalu mengajak anak muda tersebut berjalan ke tepi telaga yang ada dalam hutan dekat tempat tinggalnya.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh, akhirnya sampailah mereka di tepi telaga yang tenang. Masih dengan mata yang tenang dan penuh dengan cinta, orang tua yang bijak itu menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga yang membuat gelombang dan riak kecil.
Setelah air telaga tenang, ia pun berkata, “Anak muda, coba kamu cicipi air telaga tersebut, dan minumlah”. Setelah anak muda tersebut meneguk air telaga, pak tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya??”. “Mm.., ini baru segar sekali rasa airnya Pak tua”, jawab anak muda tersebut.
“Dan apakah kamu masih merasakan garam di dalam air tersebut?”, tanya pak tua. “Tidak, sepertinya tidak, sedikitpun aku tidak merasakan asin!”.
Mendengar hal itu, dengan bijak Pak tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di tepi telaga dan berkata, “Anak muda, pahitnya kehidupan seumpama segenggam garam. Tidak lebih dan tidak kurang! Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah atau tempat yang kita miliki”.
Kepahitan itu selalu berasal dari bagaimana kita meletakkan segalanya. Dan itu tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya satu hal yang boleh kita lakukan. Lapangkanlah dada untuk menerima semuanya, luaskan hati untuk menampung sebuah kepahitan tersebut, luaskan wadah pergaulan supaya kita mempunyai pandangan hidup yang luas. Maka, kita akan banyak belajar dari keleluasaan tersebut. Hati adalah wadah itu, perasaan adalah tempat itu, kamu adalah tempat menampung segalanya. Jadi jangan jadikan hati seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam semua kepahitan itu, dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.

Dipengaruhi untuk menjadi kaya dan bermanfaat

Bagian ini saya ambil dari buku Percepatan Rezeki dalam 40 hari dengan otak kanan, yang Insya Allah berguna untuk memotivasi anda untuk kaya dan bermanfaat, sengaja saya memberikan postingan ini juga untuk memotivasi saya untuk kaya dan bermanfaat, mari sama-sama kita berdoa agar doa kita untuk menjadi kaya dan bermanfaat bagi orang lain dapat terkabul, aamiin.
Kemudian Apa Lagi ?
Di awal buku ini, pikiran Anda sedikit diguncang. Begitu buku ini dibuka halaman demi halaman, guncangan pun semakin hebat. Nah, di akhir buku ini, pikiran Anda kembali diguncang.

  • Kekayaan tidak dapat menjamin kebahagiaan di dunia. Lha apalagi kemiskinan? Lebih tidak menjamin lagi! Hehehe!
  • Ketika kaya, Anda dapat memilih untuk terus sibuk atau tidak, menikmati waktu atau tidak. Kalau miskin? Anda tidak punya pilihan. Mau tak mau Anda harus sibuk dan kejar-kejaran dengan waktu. Padahal dengan keleluasaan waktu, Anda dapat tenang-tenang bercengkrama dengan keluarga juga beribadah.
  • Si miskin yang saleh dan si kaya yang saleh, kedua-duanya baik. Tapi siapa yang lebih bermanfaat bagi sesama? Kemungkinan besar, si kaya yang saleh!
  • Si kaya membangun sekolah dan rumah sakit. Si Miskin berharap gratisan untuk masuk sekolah dan rumah sakit. Si kaya memberangkatkan orang berumrah. Si miskin berharap diberangkatkan umrah. Si kaya menjadi tangan di atas. Si miskin menjadi tangan di bawah. Nah, apa pilihan Anda?
  • Tangan di atas memang segelintir. Pastikan saja, itu Anda! Tangan di bawah memang selalu ada. Pastikan saja, itu bukan Anda!
  • Sebagian orang sering mengeluh, "Orang kaya yang satu ini kok tidak mau membantu sesama?" Ya sudah, kalau begitu Anda saja yang menjadi orang kayanya, sehingga Anda bisa membantu sesama.
  • Memang ada beragam dalil sahih tentang keutamaan si miskin. Namun ada beragam pula dalil sahih tentang keutamaan kaya. Yah ini soal pilihan. Untuk terakhir kalinya disarankan, pilihlah kaya, sehingga Anda bisa lebih bermanfaat bagi sesama.
  • Kalau Anda memilih hidup yang sedang-sedang saja atau biasa-biasa saja, bisa saja itu egois. Karena hanya mementingkan diri sendiri. Mestinya? Anda sukseskan dan kayakan orang lain!
  • Bagi Anda yang memilih dan memutuskan untuk kaya dan bermanfaat, dengarlah, kami bersama Anda. Setulus hati kami turut mendoakan, mudah-mudahan kehidupan Anda sekeluarga dicurahi keberkahan dan keberlimpahan. Aamiin!

KALUNG ANISA

Kamis, 19 Safar 1723 / 2 mei 2002
Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia Lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket. Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik.
Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya. Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.
Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.
Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya.
"Ibu, bolehkah Anisa memiliki kalung ini? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa. Dibaliknya tertera harga Rp 15,000.
Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...

"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki Kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi.
Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu
untuk minggu depan. Setuju ?"
Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya.
"Terimakasih..., Ibu"
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur.
Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab,kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, ayah Anisa membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya "Anisa..., Anisa sayang Enggak sama Ayah ?"
"Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu...
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.
Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah Kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.."Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.
Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk ke kamarnya, Anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. air mata membasahi pipinya..."Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?" Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya.
Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya" Kalau Ayah mau...ambillah kalung Anisa"
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih...sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa..."Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.
Demikian pula halnya dengan Allah S.W.T. terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan. Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Sumber : Daarut tauhiid


Tweet Orang yang paling rugi perbuatannya part 1

Berikut ini tweet yang saya kumpulkan dari Ust. @Yusuf_Mansur, jangan lupa difollow twitter beliau yahh ....
Qul hal nunabbi-ukum bil akhsariina a'maalaa...? Perlukah Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya...?
Alladziina dholla sa'yuhum fil hayaatiddunyaa wahum yahsabuuna annahum yuhsinuuna shun'aa...
Yaitu orang yang sia2 perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedang mereka telah mengira telah berbuat sebaik2nya.
Banyak orang nganggep udah berbuat banyak. Dan nyatanya emang bener udah banyak berbuat. Tapi dihitung 0 oleh Allah. Sebab niatnya.

Niatnya bukan u/ Allah. Barangkali bisa semata krn pekerjaannya sahaja. Dia sakses karirnya. Bagus kerjaannya. Dipuji selangit kwn sekantor.
Namun trnyata sama Allah ga dilihat. Bagusnya amal. Ga dilihat. Pekerjaannya yg sudah dianggep buagus sekali, dpt bonus, penghargaan,
Dan promosi karir, bnr2 ga dianggep sama Allah. Bkn saja ga kelihatan, tapi juga ga nyampe beritanya ke langit. Niatnya, hanya u/ pekerjaan
Ada lagi yg bagus sekali bisnisnya. Siapa yg ga kenal si a si b si c. Bisnisnya menggurita. Cetak top scorer di urusan bisnis.
Karyawannya buanyak, usahanya ngebadek, dan hebatnya barangkali pengusaha ini trmasuk yang jujur punya. Kebesaran usahanya, bersih dari tipu
Dengan segala predikat hebatnya sebagai pebisnis, "sialnya" Allah ga melihat juga. Ga melihat sbg amalan yg bs diridhoi-Nya.
Ga dilihat, ga dianggep, sama Allah, sbg amalan yg ga bisa nganter dirinya masuk surga. Malahan pintu neraka ga ketutup sama sekali.
Sayang. Sungguh sayang. Sayang. Sungguh sayang. Harusnya, amalan 1 biji kacang saja, sdh bs membuat seseorang masuk surga.
Tapi apa boleh. Menurut 2 ayat yg saya sampaikan, sama sekali ga berpengaruh. Pekerjaan dan bisnisnya boleh hebat. Tapi dianggep NOL BESAR.
Ada seorang pembicara kayak saya. Dielu2kan. Brhasil membuat banyak orang terpesona, ikut sarannya, ikut nasihatnya, ikut cara2nya.
Semua jamaahnya kagum. Yg mengikuti ucapannya, berubah hidupnya. Pokoknya, the best lah. Eh eh eh eh... Allah malahan ga suka.
Dicampakkannya saya, dan orang2 kayak saya, ke neraka-Nya. Sementara orang2 sekelilingnya sangat brpotensi masuk surga.
Semua yg saya lakukan, ga diliat sama Allah. Sama sekali. Asli sama sekali. Dihitung 0 betul2 0. Ga mampu menyelamatkan saya.
Buku2 saya yang begitu dikagumi dan menginspirasi, ga mampu bergerak menyelamatkan saya. Ceramah2 saya, malah menambah duka di neraka.
Di tempat yang lain, ada keluarga yg baik2 saja. Sejahtera. Berkecukupan. Tidak ada yg salah dengannya. Tidak ada yang aneh dengannya.
Keluarga ini begitu harmonis. Begitu bahagia. Begitu rukun. Begitu manis jalan hidup dunianya.
Tapi bersama2 seluruh keluarganya, malahan pintu neraka menghadang. Keluarga yang menjaga diri mereka dari sesuatu yang merugikan orang,
Dari menzalimi orang, lah lah laaaaahhh... La koq ya malah kemudian ga terbuka surga-Nya sama sekali. Sama dengan pekerja hebat tadi...
Sama dengan pebinis hebat tadi... Sama dengan pembicara seperti saya yang hebat ini... Keluarga ini ga dilihat Allah.
Prestasi gemilang keluarga ini mencetak kebahagiaan dunia, ga mampu memberi kebahagiaan di akhirat. Pintu neraka pun ga trtutup sedikitpun.
Malah trbuka sangat lebar. Sayang. Teramat sayang. Rugi. Teramat rugi.
Di belahan bumi Allah yang lain, ada pejabat, yg begitu hebat menjaga dirinya dari harta haram. Tangannya sama sekali ga pernah tersentuh
Dan disentuh perempuan haram. Selamat. Bersih. Clean. Sangat menjaga kehormatan dirinya. Hingga akhir jabatan, bahkan usianya, ia bersih.
Namun pas menutup mata, sayang beribu sayang, sama nasibnya dengan pekerja tadi, pebisnis tadi, keluarga tadi. Masuk neraka juga.
Jangankan surga. Wanginya saja ga mencium. Sayang. Sungguh sayang. Rugi. Sungguh rugi.
Kalau dikembangkan lebih lanjut, ga bakalan siap2 kerja dan usaha. Siap2 kerja dan usaha dulu gih... Tar aja kita terusin lagi...
Kita belom ngembangin contoh kasusnya, ke guru2 misalnya, guru2 teladan. Ke murid2 misalnya. Murid2 hebat nan juara. Belom.

Selamat datang di TwitterLand dan selamat memfollow

Beberapa minggu kemarin saya menyempatkan diri untuk aktif bermain twitter, tiap pagi, siang, malam sesekali saya buka twitter untuk merefreshkan otak berpikir saya agar tidak terlalu jenuh dengan rutinitas sehari-hari di depan komputer.
Saya mulai follow teman-teman saya, ingin sekedar tahu aktivitas mereka seperti apa. Setelah cukup lama berlangsung proses follow dan followback diantara teman-teman, tanpa disadari saya mulai memfollow pakar-pakar nasional yang teruji dibidangnya, sebut saja @Yusuf_Mansur yang senantiasa mentwiit mengenai sedekah, @jamilazzaini dengan motivasi kekayaan sukses mulia,@ipphoright dengan ilmu otak kanan nya, yang senantiasa mencerahkan kita yang selama ini kuat otak kiri nya, @masmono08 pemilik usaha ayam bakar yang terkenal ayam bakar masmono, @aagym dengan ilmu agamanya dan tidak lupa saya juga memfollow @DennyCagur dengan twitt melawaknya yang mampu membuat saya senyum-senyum kecil.

Hahahha, bener-bener menyegarkan twitter timeline saya tiap pagi, belum lagi kalau mereka disapa oleh penggemarnya, mantab sekali, mereka bukan saja mentwitt tetapi mereka juga berbalas twitt dengan penggemarnya secara realtime.
Saya juga berdoa agar suatu saat nanti dapat seperti mereka memiliki waktu luang untuk berdiskusi dengan follower saya secara realtime juga, hehehhe
Ternyata dunia TwitterLand memiliki banyak ilmu yahh, so kalau anda pengguna twitter dan sampai saat ini pemanfaatannya masih seperti itu saja, sungguh T-E-R-L-A-L-U !!!!

Tweet Tuhan Duit

Berikut ini tweet yang saya kumpulkan dari Ust. @Yusuf_Mansur, jangan lupa difollow twitter beliau yahh ....

1. Di zaman yang banyak orang menuhankan duit, pemahaman akan tauhid menjadi demikian penting.
2. Kalo ga, jadi cape. Apa2 ukurannya harus ada duit. Mau sekolahin anak, kudu ada duit.
3. Mau makan, kudu ada duit. Mau hidup enak, harus ada duit. Mau punya motor, mobil, kudu ada duit.
4. Mau kerja, kudu ada duit, he he. Mau nikah, kudu ada duit.
5. Bahwa fakta udah ada calonnya, jadi ga disyukuri. Mau sehat, kudu ada duit.
6. Bahkan mau pergi haji umrah, kudu ada duit. Seakan2 duit itulah tuhan baru di dunia ini.
7. Begitu kuasanya dia, sampe2 bisa menentukan bisa begini bisa begitu.

8. Akhirnya ada hal yg bahagia krn ada duit, dan berduka tatkala ga ada duit.
9. Inilah secuplik kuliah tauhid yg digelar perdana di kuliahonline www.kuliah-online.com atau www.wisatahati.com
10. Belom lagi bicara "tuhan2" lainnya, yg semakin banyak tandingan Allah, yg ga sepantasnya jadi tandingan.
11. Dan belom lagi perilaku sebagian manusia yang sudah menjadi tuhan kecil buat yang lainnya, yang bahkan bukan saja menyekutukan اَللّهُ
12. tapi juga mengajak manusia u/ sama2 menyekutukannya. Yg parahnya, tampilannya adalah tampilan2 pemuka2 agama secara fisik.
13. Perilaku2 kita pun banyak yg tanpa disadari harus dipertanyakan ulang ketauhidannya, imannya.
14. Tanya aja diri kita yang merasa gagah, merasa kaya, merasa berhasil, merasa sakses, atau sebaliknya, merasa kecil, merasa hancur, merasa gagal, merasa habis hidupnya.
15. Dalam bahagianya tak ada Allah, dalam sedihnya juga tak ada. Dalam senangnya tak ada Allah, dalam susahnya juga tak ada.
15. Jaya tak ingat Allah, surutnya pun msh tak ingat. Hidup ga perlu Allah. Kenal Allah, tahu Allah, tapi kayak ga kenal, kayak ga tahu
16. Maafkan Yusuf Mansur, bicara seperti ini. Rencanakan ketemu Allah di sepanjang hari, dg berdoa jelang semua aktifitas,
17. dan menunaikan ibadah shalat dhuha. Semoga semuanya dlm keadaan berpuasa senen hari ini.
18. Dan rencanakan kebaikan2, agar Allah senang. Doa kita, buat kita2 semua. Al Faatihah...
19. Perlu dana cepat ... ??? Segera sedekah..
20. ini berita ttg belajar Qur'an dan ngafal lwt telpon: al Qur'an Call:http://m.tempointeraktif.com/2011/08/16/3520

Semoga Bermanfaat

Tweet kredit riba & solusi permasalahannya

Berikut ini saya kumpulkan beberapa tweet dari Ust. @Yusuf_Mansur , jangan lupa difollow yah twitter beliau, jangan yang lain yah
1. Sedikit sambungan ttg memetik amal...ini ada pertanyaan jamaah ttg kredit riba & solusi permasalahannya
2. (+) 0856599xxxxxx: Asw.Ust Yusuf Mansur rahimakallah afwan mganggu mau tanya kl kredit Perumahan yg ada didaerah sy systemnya Riba semua
3. tp sy dan keluarga tdk ada pilihan utk kredit perumahan yg syariah, sy mohon saran Ustadz apa langkah yg harus sy ambil
4. Berikut jawaban saya untuk solusi yang lebih dalam lagi
5. Di luar soal bank konvensional dan syariah, saya ga setuju kalo "ga ada lagi pilihan". Masih ada koq pilihan... Coba aja ngontrak dulu
6. Selama ngontrak, dan dimulai dari skrng, dhuha dan bangun malam terus jangan putus...
7. Tegakkan shalat berjamaah di masjid, lengkap dg sunnah2nya. Zikir2, istighfar, sholawat, banyak dibaca.

8. Sedekah juga jadikan pakaian. Pelajari al Qur'an saban hari dan ajarkan kepada yang lain.
9. Saban kerja dan usaha jadikan ibadah dg basmalah dan hamdalah. Lakukan bersama istri dan anak2.
10. Jauhi maksiat, dan penuhi hidup dengan amal kebajikan. PERBANYAK DOA di sebelom dan sesudah melakukan semua amal saleh
11. baik yg fardhu maupun yg sunnah, trmasuk ketika melakukan pekerjaan2 yg kelihatannya dunia tapi manfaat; seperti kerja, usaha, belajar ;
12. Usaha,kerja&ikhtiar yg bila baca basmalah dan hamdalah jadi pekerjaan akhirat.
13. Yang terakhir ini, bicara banyakin doa, adalah upaya spy bisa metik cepat hasilnya, tanpa ngurangin pahala di akhirat.
14. Sebab hakikatnya memetik amal saleh dengan doa, adalah amal saleh tambahan juga adanya.
15. Insyaa-awlooh jika ini dilakukan terus menerus, APALAGI MAU NGAJARIN kepada yang lain, dan NGAJAK yang lain,
16. 1-2 th sdh bakalan bukan hanya punya rumah dah, tapi juga bakalan diangkat derajat, dibanyakkan rizki, diampuni kesalahan dan dosa;
17. dan kelak akan wafat dalam keadaan husnul khatimah, masuk surga, dan insyaa-awlooh hidup senang bahagia dunia akhirat.
18. Bila berkenan, pelajari 4 surah berikut ini: sabbihisma robbikal a'laa, hal ataaka hadiitsul ghootsiyah, walfajri, dan laa uqsimu bihaadzal balad...
19. Setelah itu, istiqomahlah, sabarlah, dan baik sangkalah sama Awlooh. Banyakin syukur, ingat mati
20. ingat amal apa yang bakal dibawa, supaya ga trlalu risau dengan keadaan dunia, dan semangat menyambut kematian dan keabadian.
21. Wawloohu a'lam. Mohon doa yang sangat u/ yusuf mansur, dan keluarga2nya, spy jalanin juga apa yang diajarkan.

Mari bersegerakan sedekah

Mau mulai dari mana yah dalam mengenalkan ilmu yang akhir-akhir ini saya peroleh and sedang saya jalankan ini. Di sini saya hanya ingin menyampaikan sekilas saja mengenai ilmu ini, karena terlampau luasnya ilmu ini, dan terlalu dangkal otak saya dalam mencerna ilmu yang begitu dalam ini, Kali ini saya akan menulis tentang sedekah yang mana ilmu ini saya dapatkan dari buku, ceramah ust. Yusuf Mansur.

Begitu besarnya manfaat sedekah dalam merubah nasib seseorang, sampai-sampai pernah pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW menyuruh Bilal untuk bersedekah agar kehidupannya berubah.

Yah mungkin anjuran bersedekah ini sudah sering Anda dengar dan mungkin saja Anda sudah sering melakukannya. Namun tahukah Anda apa balasan dari Allah SWT mengenai ibadah sunah ini ? Di dalam Al Qur’an ditulis balasan bagi orang-orang yang bersedekah yaitu antara 10 sampai 700 kali lipat, sehingga dapat kita terapkan dalam rumus yang dijelaskan oleh ust. Yusuf Mansur sebagai berikut :
Kalau kita menyedekahkan 1 kita akan memperoleh 19, dari mana angka 19 ini ?
Andaikan kita memiliki 10 harta kemudian kita kurangi 1 untuk sedekah.
10 (harta) – 1 (sedekah) = 9 + 10 (balasan dari janji Allah SWT) = 19
10 – 2 = 8 + 10 + 10 = 28
10 – 3 = 7 + 10 + 10 + 10 = 37
10 – 4 = 6 + 10 + 10 +10 + 10 = 46
10 – 5 = 5 + 10 + 10 +10 + 10 + 10 = 55
Dst.
Menarik bukan rumus balasan sedekah yang telah dijanjikan oleh Allah SWT, dalam rumus sedekah tersebut di atas bagi orang yang bersedekah tidak mengurangi harta mereka malahan harta mereka bertambah.
Maka tersebutlah orang-orang yang “gemar” bersedekah seperti Bill Gates dkk.

Dahulu mungkin Anda bersedekah, asal sedekah sekarang dengan adanya ilmu yang sudah saya paparkan di atas, masihkan Anda bersedekah biasa-biasa saja, tanpa meningkatkan sedekah Anda ?
Memang kalau Anda sudah kebiasaan sedekah kecil-kecilan sekalinya disuruh sedekah untuk besar akan terasa sangat berat, memang saya akui itu, akan tetapi perasaan berat ini nilainya tidak selalu mutlak rasa berat ini dapat kita ubah dengan cara terus meningkatkan nilai sedekah kita sedikit demi sedikit, sampai pada waktunya kita sudah tidak lagi mempermasalahkan seberapa besar nilai sedekah kita,
Jadi sekarang mari tingkatkan sedekah kita !!!

Jika anda ingin mendapatkan senyuman, sedekahkan senyum
Jika anda ingin mendaptkan pertolongan Allah SWT, sedekahkan pertolongan (maksudnya menolong orang)
Jika Anda ingin mendapatkan uang, ya sedekahkan uang Anda

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda, dan semoga Anda tidak ragu untuk sedekah lebih besar lagi, dan semoga Allah SWT meridhoi sedekah kita, Amiin

Me, Kucing dan berbagi makanan

Kebiasaan berbagi dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Seperti yang kali ini saya lakukan bersama kucing yang ada di kosan.
Entah mulai kapan saya sering menyisakan daging makanan yang saya makan untuk diberikan buat kucing. Walaupun memang seringnya porsi yang saya sisakan tidak banyak hanya pada waktu-waktu tertentu saya memberikan porsi yang berlebih ke kucing.
Mungkin awal saya memberikan makanan ke kucing yaitu pada suatu ketika saya sedang memakan daging rendang yang terkenal wangi aromanya dapat tercium sampai kejauhan 10 meter.

Di saat sedang asyik-asyiknya menyantap rendang tersebut, datanglah kucing tepat di depan pintu kamar saya seraya mengeong tiada berhenti, muncul perasaan sesaat untuk menghardiknya, namun buat apa, toh itu tidak akan membuat kucing itu lari, malah tetep mengeong. Melihat dan mendengar ngeongan kucing yang tiada henti menandakan dia sudah yakin bahwa saya akan memberikan sebagian daging tersebut, hehehe memang benar lama kelamaan saya tidak tega untuk mendengarkan ngeongannya, saya potonglah sebagian rendang tersebut dan saya berikan ke kucing. Untuk sementara waktu ngeongnya hilang beberapa saat kemudian mengeong lagi, hahahha ini kucing kayaknya doyan juga ini dengan rendang macam beginian, akan tetapi sayangnya rendang tersebut sudah habis saya makan semua dan tiada bersisa, alhasil saya coba untuk memahamkan ke kucing (dengan bahasa manusia tentunya) bahwa rendangnya sudah habis, coba lain waktu yahh. Melihat gaya-gayanya si Kucing tidak percaya masih mengeong juga, ya terpaksa saya berikan bungkus nasi rendang tersebut, seraya berkata “nih cing kalau nggak percaya”. Dengan perasaan nanggung kucing pun meninggalkan saya, mungkin dia ngambek karena pengin nambah lagi rendangnya, hehhee
Mulai dari situ saya mencoba untuk menjalin “kekerabatan” dengan kucing. Setiap kali saya memakan daging saya sisakan sebagian untuk kucing. Seolah-olah kucing pun tahu saya pasti akan memberi sehingga setiap kali saya makan, kucing hanya berkeliaran di depan saya, jarang sekali dia mengeong, seolah-olah memberitahu kepada saya “jangan dihabisin ya mas, saya pengin makan daging juga” dan dengan sabarnya dia menunggu tidak jauh dari tempat sampah untuk menerima buah kesabarannya menunggu, hehehhe….
Memang kebiasaan rutin untuk menyisakan makanan untuk kucing baru kali saya lakukan, namun jauh-jauh hari yaitu ketika saya masih kecil sering sekali saya berbagi beras ke mereka dengan menaburkannya di atas genteng, dan ternyata mereka suka juga loh dan dengan senang hati memakannya, hehehhe …

Alhamdulillah dengan berbagi ke kucing peralatan pribadi saya yang berada di luar aman dari tindakan-tindakan anarkis kucing seperti mencakar-cakar kain, menggigit, menarik-narik bahkan sampai dikencingi kucing tidak dilakukan pada barang-barang saya.

Oh ya tidak lupa jika teman-teman yang membaca ini memiliki kebun/pekarangan yang cukup luas jangan lupa ditanami tanaman yang berbuah yah, agar kebun tersebut bukan hanya menguntungkan manusia, namun hewan disekeliling pun mendapat keuntungan juga.

Apakah langkah hijau yang telah anda lakukan hari ini ?

Pemuda Luar Biasa

Lima tahun lalu, saya mengenal seorang pemuda luar biasa. Usianya baru 22 tahun saat itu. Tetapi apa yang dia lakukan dalam hidupnya telah memberi saya inspirasi. Dia pernah berkata kepada saya, “Berikan saya Rp. 50.000, maka kamu menolong satu orang untuk mengubah nasib.” Saya tidak percaya, dan dia membuktikannya. Dia mengambil anak-anak jalanan untuk diberikan modal dan berjualan di kereta, stasiun atau terminal. Setiap mendapat keuntungan Rp 50.000, dia menambah satu orang anak lagi. Dia kemudian mendirikan agen minuman untuk mempermudah anak-anak itu mengambil barang.

Dalam jangka waktu dua tahun, 30 orang anak ada dalam binaanya. Dan, tak sekalipun dia mengambil keuntungan. Semua keuntungan dia gunakan untuk menolong anak-anak dalam hal pendidikan. Tak hanya itu, dia juga meluangkan waktunya setiap saat mendengarkan keluhan mereka, memberikan saran, dan tak hanya kepada anak-anak, tapi juga pada keluarganya.

Selain itu, dia memndirikan beberapa usaha yang banyak menyerap tenaga kerja seperti anyaman, pembuatan sepatu, percetakan, dan juga pembuatan kue. Prinsipnya adalah bukan hasil produksi atau besarnya modal yang membuat sebuah usaha berkembang, tapi doa dari banyak orang yang bergantung pada usaha itulah yang membuat sebuah usaha terus bertumbuh. Kini banyak di antara anak-anak yang tadinya miskin sudah bisa hidup layak. Para penganggur yang tadinya luntang-lantung tak punya pekerjaan kini hidup dengan harga diri.

Pada usianya yang ke-26, dia telah menjadi tumpuan hidup banyak orang. Tetapi pada usia 26 tahun pula Tuhan memanggilnya. Dalam hidupnya yang singkat, dia telah menjalankan tugasnya sebagai gardu epos. Dalam hati orang-orang yang telah dia sentuh kehidupannya, namanya akan selalu hidup, sementara epos yang ia berikan masih terus dirasakan hingga saat ini.

Dibalik sukes Grammen Bank

Muhammad Yunus, seorang dosen ekonomi berkebangsaan Bangladesh, memulainya dengan tindakan sederhana. Suatu hari Yunus menemukan seorang Ibu bernama Sophia Begum yang sedang mengerjakan perkakas dari bamboo. Ketika ditanya berapa penghasilannya, Yunus terkejut ketika mengetahui bahwa penghasilan ibu itu hanya dua sen per hari. Ibu menjelaskan bahwa dia tidak punya uang untuk membeli bahan baku, jadi dia meminjamnya dari seorang tengkulak, tapi kemudian harus menjual hasil kerjanya ke tengkulak tersebut dengan harga yang ditentukannya. Yunus bertanya berapa harga bahan baku tersebut, Ibu itu menjawab, “20 sen”.

Keesokan harinya, Yunus meminta para muridnya untuk menghitung berapa orang yang ada di desa itu yang memiliki pekerjaan seperti ibu tadi. Ternyata ada 42 orang. Setelah dihitung, ternyata hanya membutuhkan 27 Dolar untuk membantu 42 Orang pekerja. Yunus mengeluarkan uang dari sakunya, memberikannya kepada muridnya dan berkata, “Berikan ini pada 42 orang pekerja yang kamu temui, berikan masing-masing 20 sen. Katakan ini adalah pinjaman, dan mereka boleh membayarnya kapan pun mereka mau.”

Tak lama setelah itu, masing-masing dari 42 orang tersebut mengembalikan pinjamannya dan menyampaikan rasa terima kasih yang luar biasa. Saat itu muncul ide dalam benak Yunus untuk membantu lebih banyak orang dengan cara meminta bank memberikan pinjaman untuk orang-orang tersebut. Tapi pihak bank menolak dengan alasan jumlah itu terlalu kecil dan pastinya mereka tidak akan membayar. Yunus akhirnya mengajukan pinjaman atas nama pribadi dan memberikan jaminan. Uang pinjaman inilah yang nantinya akan dia gunakan untuk membantu para pekerja perkakas. Pihak bank akhirnya menyetujui sambil memberi peringatan kepada Yunus, “mereka tidak akan membayar”. Saya akan mengambil resiko itu,” jawab Yunus.

Ternyata semua orang yang diberi pinjaman membayar kembali. Yunus kemudian mengajukan pinjaman lebih banyak lagi untuk dapat membantu para pekerja. Yunus mulai dari satu desa, kemudian berkembang menjadi sepuluh, kemudian lima puluh, hingga seratus desa. Yunus kemudian mulai berpikir, “Kenapa saya tidak membuat bank sendiri saja?” Dua tahun setelah itu, izin dari pemerintah turun. Pada tanggal 2 Agustus 1983, Grameen Bank secara resmi berdiri. Saat ini, Grameen Bank telah bekerja di 46.000 desa, memiliki 1,267 cabang dengan 12,000 pekerja. Memberikan pinjaman dengan total US$ 4.5 miliar dengan pinjaman per orang berkisar antara $12-$15. Grameen Bank juga meminjamkan uang kepada pengemis agar mereka punya modal untuk berjualan. Muhammad Yunus telah mengangkat martabat jutaan orang dan memberikan kesempatan pada mereka untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Tetaplah Lapar, Tetaplah Bodoh

Sambutan Steve Jobs, CEO Apple Computer dan Pixar Animation Studios,
dalam sebuah upacara wisuda pada tanggal 12 Juni 2005.

Saya diberi kehormatan untuk bersama kalian di hari pertama di salah satu
universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah lulus kuliah. Bahkan,
sesungguhnya inilah saat terdekat saya terlibat dalam upacara wisuda.
Hari ini saya ingin berbagi tiga cerita dalam kehidupan saya.

Cerita Pertama adalah mengenai menghubungkan titik-titik. Saya putus kuliah
dari Reed College setelah 6 bulan pertama, tapi saya tetap ada di kampus
selama 18 bulan berikutnya sebelum saya benar-benar berhenti. Saat itu
saya memutuskan mengambil kelas kaligrafi. Saya belajar tipe tulisan serif
dan san serif, tentang meragamkan jarak antara kombinasi huruf yang berbeda
tentang apa yang membuat para tipografis menjadi hebat. Tidak ada satupun dari yang
saya pelajari itu sepertinya akan bermanfaat dalam kehidupan saya.

Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami merancang komputer Machintos pertama
semuanya saya ingat kembali. Hasilnya, Mac menjadi kompter pertama dengan
tipografi yang indah. Andai saya tidak pernah putus kuliah dan kemudian
ikut kelas kaligrafi, Mac tidak akan punya beragam tulisan atau huruf yang berjarak secara
proporsional. Dan karena Windows hanya meniru Mac, sepertinya tidak ada PC
yang akan memiliki tipografi indah.

Tentu Saja, tidak mungkin menghubungkan titik-titik itu ke masa depan saat saya
masih di kampus. Tapi terlihat sangat-sangat jelas jika ditinjau sepuluh tahun kemudian.
Jadi, Kita harus percaya bahwa titik-titik itu suatu saat akan terhubung di masa mendatang.

Kita harus percaya pada sesuatu--insting, takdir, kehidupan...apalah. Pendekatan ini tidak pernah
mengecewakan saya, bahkan telah membuat semua perubahan dalam kehidupan saya.


Cerita Kedua sayaa adalah mengenai cinta dan kehilangan,
Saya merasa beruntung karena saya menemukan apa yang sangat ingin saya lakukan dalam hidup
sejak usia yang sangat muda. Woz dan saya memulai Apple di garasi orangtua saya saat saya berusia 20 tahun.
Kami bekerja dengan keras dan dalam 10 tahun Apple telah berkembang dari hanya kami
berdua di garasi menjadi sebuah perusahaan senilai 2 miliar dolar dengan
lebih dari 4.000 pegawai. Kami baru saja meluncurkan karya terbaik kami-
Machintos - setahun yang lalu, dan saya baru saja berusia 30 tahun. Kemudian saya dipecat.

Apa yang membuat fokus kehidupan saya telah hilang dan itu sangat menyakitkan
Saya benar-benar tidak tahu apa yang harus saya lakukan selama beberapa bulan. Tapi secara
perlahan ada suatu yang mulai terpikirkan. Saya telah ditolak, namun saya
masih mencintai apa yang saya kerjakan. Jadi saya memutuskan untuk memulai lagi.
Saya tidak sadar saat itu, tepi ternyata dipecat dari Apple merupakan
hal terbaik yang pernah terjadi dalam saya. Beban berat menjadi sukses
digantikan dengan perasaan enteng menjadi orang baru lagi. Hal ini membebaskan
saya untuk memasuki salah satu periode paling kreatif dalam kehidupan saya.

Selama lima tahun berikutnya, saya memulai sebuah perusahaan bernama NeXT dan sebuah perusahaan lain bernama Pixar,
yang kini menjadi studio animasi paling sukses di dunia. Dalam salah satu peristiwa yang luar biasa, Apple membli NeXT,
Saya kembali ke Apple dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung kehidupan Apple.

Dipecat dari Apple memang sebuah pil Pahit buat saya, namun saya pikir
memang ini diperlukan. Terkadang kehidupan memukul kita dengan sangat keras.
Jangan hilang kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus bertahan adalah saya mencintai apa yang saya lakukan.
Kalian harus menemukan apa yang kalian cintai, dan satu-satunya cara untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa adalah mencintai apa yang kalian lakukan.


Cerita saya yang ketiga adalah mengenai kematian. Mengingat bahwa saya akan
mati suatu saat nanti adalah hal yang penting yang saya temukan untuk menolong saya
membuat keputusan-keputusan penting dalam hidup. Sekitar setahun yang lalu
saya didiagnosis mengidap kanker. Para dokter memberitahu saya bahwa hampir dipastikan ini jenis kanker
yang tidak dapat disembuhkan, dan harapan hidup saya hanya enam bulan lagi. Tapi kemudian saya
menjalani operasi dan baik-baik saja hingga saat ini. Itu adalah saat
terdekat saya menghadpi kematian, dan saya berharap hanya itulah hingga beberapa dekade mendatang.

Karena sudah melalui tahapan ini, saya bisa lebih yakin mengatakan bahwa kematian
adalah sebuah konsep yang berguna dan murni intelektual.
Kematian adalah agen perubahan kehidupan. Ia memberikan jalan untuk yang baru
dengan menyingkirkan yang lama. Kali ini yang baru adalah kalian, namun suatu hari
tidak lama dari sekarang, kalian akan menjadi tua dan tersingkirkan. Waktu kalian terbatas,
jadi jangan habiskan dengan hidup dalam kehidupan orang lain. Jangan diperangkap oleh dogma. Jangan biarkan opini orang lain
mengaburkan suara hati kalian. Dan yang terpenting, milikilah keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisimu.

Ketika saya masih muda ada sebuah terbitan luar biasa bernama Katalog Seluruh Dunia,
seperti Google dalam bentuk buku 35 tahun sebelum Google muncul. Buku
itu dilengkapi dengan alat bantu yang keren dan catatan yang bagus.
Pada halaman belakang edisi terakhir mereka, ada sebuah foto mengenai jalan perkampungan waktu dini hari,
jalan yang mungkin akan kalian ikuti jika suka berpetualang. Di bawahnya ada kata-kata
" Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh". Itu adalah pesan perpisahan mereka sebelum pergi.
Dan saya selalu berharap hal itu untuk saya sendiri. Dan sekarang, kalian para lulusan baru, saya mengharapkan itu untuk kalian.

"Tetaplah Lapar, Tetaplah Bodoh".


Orang lapar adalah orang yang paling mampu mensyukuri arti sesuap nasi. Orang lapar tahan banting.
Orang Lapar akan berusaha dengan segenap kemampuannya meraih kehidupan yang lebih baik.


Orang bodoh tidak punya prasangka. Orang bodoh terbuka terhadap hal-hal baru. Orang yang senantiasa merasa dirinya bodoh tidak akan pernah berhenti untuk belajar.


"Tetaplah Lapar. Tetaplah Lapar."

Renungkan Petuah Bijak ini, Resapi, Selami, Menghanyutlah

seekor tiram mengeluh terhadap kerang yang lain, "Perutku sakit sekali. Seperti ada batu.

Aduh! aku gelisah banget."

Tiram yang lain menanggapi kawannya, "syukur Alhamdulillah, aku tidak sakit. Puji Tuhan, aku

sehat!"

Seekor kepiting yang sedang menguping pembicaraan mereka memberi komentar, "Yang sehat, boleh bersyukur! Tetapi yang sakit itu justru sedang mengandung. Ia akan melahirkan sebutir mutiara yang tak terhingga

harganya.

Seorang petani menemukan sebuah patung antik. Ia tidak mengetahui nilainya. Dan ketika seorang pedagang menawarkan sekeping uang perak untuk patung itu, ia langsung menjualnya.

Beberapa minggu kemudian, petani itu ke kota untuk menjual hasil panennya. Didepan salah satu kios, ia melihat

antrean yang panjang sekali.

Silahkan antri! Dan sediakan 2 keping uang perak untuk melihat patung antik yang ajaib!"

Karena ingin tahu patung antik seajaib apa yang dipamerkan, ia membayar dua keping uang perak lalu ikut antri

Ternyata, patung yang dipamerkan itu adalah patung yang sama, yang pernah ia jual dengan sekeping uang perak.

Hola mendatangi Guru Aka yang kurang lebih sama gobloknya

Guru, Guru mohon bekal untuk perjalanan

Sang Guru bertanya:

Memang mau kemana kau?Bekal Apa?

Hola menjawab :

Mau ke negeri Paman Sam, Guru. Dapat job di sana. Mohon sepatah dua patah kata

yang dapat kujadikan bekal bagi jiwaku.

Guru Aka memejamkan mata, berpikir lama. Kebetulan otaknyasedang beristirahat, nggak keluar apa - apa.

Tapi bagaimanapun ia harus memberi sesuatu...terpaksa asal bunyi saja..

Hidup ini bagaikan air mancur.

Hola seneng banget:

Wah hebat sungguh hebat, Guru. Hidup ini bagaikan air mancur. Akan selalu kuingat petuahmu

Di negeri Paman Sam, Hola sukses berat.

Beberapa tahun kemudian, ia mudik dan mendatangi gurunya:

Guru, petuahmu sungguh luar biasa. Hidup bagaikan air mancur. Setiap ada masalah kuingat nasehatmu

dan berkat doa restumu aku selalu berhasil mengatasi masalah. Sekarang, bila aku pikir kembali, sungguhnya aku tidak

mengerti kenapa hidup ini bagai air mancur?Katakan Guru, apa maksudmu?Guru Aka ketawa terbahak - bahak:

Mana Kutahu? Yang penting, petuah itu bergunabagimu kan?Ya sudah, untuk apa cari makna?

---------------------------------****----------------------------------------------


Sumber dari mana saja....koleksi..Kahlil Jibran & Anand Krishna.......