Tweet Orang yang paling rugi perbuatannya part 1

Berikut ini tweet yang saya kumpulkan dari Ust. @Yusuf_Mansur, jangan lupa difollow twitter beliau yahh ....
Qul hal nunabbi-ukum bil akhsariina a'maalaa...? Perlukah Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya...?
Alladziina dholla sa'yuhum fil hayaatiddunyaa wahum yahsabuuna annahum yuhsinuuna shun'aa...
Yaitu orang yang sia2 perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedang mereka telah mengira telah berbuat sebaik2nya.
Banyak orang nganggep udah berbuat banyak. Dan nyatanya emang bener udah banyak berbuat. Tapi dihitung 0 oleh Allah. Sebab niatnya.

Niatnya bukan u/ Allah. Barangkali bisa semata krn pekerjaannya sahaja. Dia sakses karirnya. Bagus kerjaannya. Dipuji selangit kwn sekantor.
Namun trnyata sama Allah ga dilihat. Bagusnya amal. Ga dilihat. Pekerjaannya yg sudah dianggep buagus sekali, dpt bonus, penghargaan,
Dan promosi karir, bnr2 ga dianggep sama Allah. Bkn saja ga kelihatan, tapi juga ga nyampe beritanya ke langit. Niatnya, hanya u/ pekerjaan
Ada lagi yg bagus sekali bisnisnya. Siapa yg ga kenal si a si b si c. Bisnisnya menggurita. Cetak top scorer di urusan bisnis.
Karyawannya buanyak, usahanya ngebadek, dan hebatnya barangkali pengusaha ini trmasuk yang jujur punya. Kebesaran usahanya, bersih dari tipu
Dengan segala predikat hebatnya sebagai pebisnis, "sialnya" Allah ga melihat juga. Ga melihat sbg amalan yg bs diridhoi-Nya.
Ga dilihat, ga dianggep, sama Allah, sbg amalan yg ga bisa nganter dirinya masuk surga. Malahan pintu neraka ga ketutup sama sekali.
Sayang. Sungguh sayang. Sayang. Sungguh sayang. Harusnya, amalan 1 biji kacang saja, sdh bs membuat seseorang masuk surga.
Tapi apa boleh. Menurut 2 ayat yg saya sampaikan, sama sekali ga berpengaruh. Pekerjaan dan bisnisnya boleh hebat. Tapi dianggep NOL BESAR.
Ada seorang pembicara kayak saya. Dielu2kan. Brhasil membuat banyak orang terpesona, ikut sarannya, ikut nasihatnya, ikut cara2nya.
Semua jamaahnya kagum. Yg mengikuti ucapannya, berubah hidupnya. Pokoknya, the best lah. Eh eh eh eh... Allah malahan ga suka.
Dicampakkannya saya, dan orang2 kayak saya, ke neraka-Nya. Sementara orang2 sekelilingnya sangat brpotensi masuk surga.
Semua yg saya lakukan, ga diliat sama Allah. Sama sekali. Asli sama sekali. Dihitung 0 betul2 0. Ga mampu menyelamatkan saya.
Buku2 saya yang begitu dikagumi dan menginspirasi, ga mampu bergerak menyelamatkan saya. Ceramah2 saya, malah menambah duka di neraka.
Di tempat yang lain, ada keluarga yg baik2 saja. Sejahtera. Berkecukupan. Tidak ada yg salah dengannya. Tidak ada yang aneh dengannya.
Keluarga ini begitu harmonis. Begitu bahagia. Begitu rukun. Begitu manis jalan hidup dunianya.
Tapi bersama2 seluruh keluarganya, malahan pintu neraka menghadang. Keluarga yang menjaga diri mereka dari sesuatu yang merugikan orang,
Dari menzalimi orang, lah lah laaaaahhh... La koq ya malah kemudian ga terbuka surga-Nya sama sekali. Sama dengan pekerja hebat tadi...
Sama dengan pebinis hebat tadi... Sama dengan pembicara seperti saya yang hebat ini... Keluarga ini ga dilihat Allah.
Prestasi gemilang keluarga ini mencetak kebahagiaan dunia, ga mampu memberi kebahagiaan di akhirat. Pintu neraka pun ga trtutup sedikitpun.
Malah trbuka sangat lebar. Sayang. Teramat sayang. Rugi. Teramat rugi.
Di belahan bumi Allah yang lain, ada pejabat, yg begitu hebat menjaga dirinya dari harta haram. Tangannya sama sekali ga pernah tersentuh
Dan disentuh perempuan haram. Selamat. Bersih. Clean. Sangat menjaga kehormatan dirinya. Hingga akhir jabatan, bahkan usianya, ia bersih.
Namun pas menutup mata, sayang beribu sayang, sama nasibnya dengan pekerja tadi, pebisnis tadi, keluarga tadi. Masuk neraka juga.
Jangankan surga. Wanginya saja ga mencium. Sayang. Sungguh sayang. Rugi. Sungguh rugi.
Kalau dikembangkan lebih lanjut, ga bakalan siap2 kerja dan usaha. Siap2 kerja dan usaha dulu gih... Tar aja kita terusin lagi...
Kita belom ngembangin contoh kasusnya, ke guru2 misalnya, guru2 teladan. Ke murid2 misalnya. Murid2 hebat nan juara. Belom.

1 comment:

  1. yupz bener bro rugi kalo ga ngucapin basmallah ketika memulai sesuatu dan tidak pula mengucap alhamdulillah ketika mengakhiri sesuatu bener ga bro seperti itu ??? hehehehe ....

    ReplyDelete