Pemuda Luar Biasa

Lima tahun lalu, saya mengenal seorang pemuda luar biasa. Usianya baru 22 tahun saat itu. Tetapi apa yang dia lakukan dalam hidupnya telah memberi saya inspirasi. Dia pernah berkata kepada saya, “Berikan saya Rp. 50.000, maka kamu menolong satu orang untuk mengubah nasib.” Saya tidak percaya, dan dia membuktikannya. Dia mengambil anak-anak jalanan untuk diberikan modal dan berjualan di kereta, stasiun atau terminal. Setiap mendapat keuntungan Rp 50.000, dia menambah satu orang anak lagi. Dia kemudian mendirikan agen minuman untuk mempermudah anak-anak itu mengambil barang.

Dalam jangka waktu dua tahun, 30 orang anak ada dalam binaanya. Dan, tak sekalipun dia mengambil keuntungan. Semua keuntungan dia gunakan untuk menolong anak-anak dalam hal pendidikan. Tak hanya itu, dia juga meluangkan waktunya setiap saat mendengarkan keluhan mereka, memberikan saran, dan tak hanya kepada anak-anak, tapi juga pada keluarganya.

Selain itu, dia memndirikan beberapa usaha yang banyak menyerap tenaga kerja seperti anyaman, pembuatan sepatu, percetakan, dan juga pembuatan kue. Prinsipnya adalah bukan hasil produksi atau besarnya modal yang membuat sebuah usaha berkembang, tapi doa dari banyak orang yang bergantung pada usaha itulah yang membuat sebuah usaha terus bertumbuh. Kini banyak di antara anak-anak yang tadinya miskin sudah bisa hidup layak. Para penganggur yang tadinya luntang-lantung tak punya pekerjaan kini hidup dengan harga diri.

Pada usianya yang ke-26, dia telah menjadi tumpuan hidup banyak orang. Tetapi pada usia 26 tahun pula Tuhan memanggilnya. Dalam hidupnya yang singkat, dia telah menjalankan tugasnya sebagai gardu epos. Dalam hati orang-orang yang telah dia sentuh kehidupannya, namanya akan selalu hidup, sementara epos yang ia berikan masih terus dirasakan hingga saat ini.

0 comments:

Post a Comment