Dibalik sukes Grammen Bank

Muhammad Yunus, seorang dosen ekonomi berkebangsaan Bangladesh, memulainya dengan tindakan sederhana. Suatu hari Yunus menemukan seorang Ibu bernama Sophia Begum yang sedang mengerjakan perkakas dari bamboo. Ketika ditanya berapa penghasilannya, Yunus terkejut ketika mengetahui bahwa penghasilan ibu itu hanya dua sen per hari. Ibu menjelaskan bahwa dia tidak punya uang untuk membeli bahan baku, jadi dia meminjamnya dari seorang tengkulak, tapi kemudian harus menjual hasil kerjanya ke tengkulak tersebut dengan harga yang ditentukannya. Yunus bertanya berapa harga bahan baku tersebut, Ibu itu menjawab, “20 sen”.

Keesokan harinya, Yunus meminta para muridnya untuk menghitung berapa orang yang ada di desa itu yang memiliki pekerjaan seperti ibu tadi. Ternyata ada 42 orang. Setelah dihitung, ternyata hanya membutuhkan 27 Dolar untuk membantu 42 Orang pekerja. Yunus mengeluarkan uang dari sakunya, memberikannya kepada muridnya dan berkata, “Berikan ini pada 42 orang pekerja yang kamu temui, berikan masing-masing 20 sen. Katakan ini adalah pinjaman, dan mereka boleh membayarnya kapan pun mereka mau.”

Tak lama setelah itu, masing-masing dari 42 orang tersebut mengembalikan pinjamannya dan menyampaikan rasa terima kasih yang luar biasa. Saat itu muncul ide dalam benak Yunus untuk membantu lebih banyak orang dengan cara meminta bank memberikan pinjaman untuk orang-orang tersebut. Tapi pihak bank menolak dengan alasan jumlah itu terlalu kecil dan pastinya mereka tidak akan membayar. Yunus akhirnya mengajukan pinjaman atas nama pribadi dan memberikan jaminan. Uang pinjaman inilah yang nantinya akan dia gunakan untuk membantu para pekerja perkakas. Pihak bank akhirnya menyetujui sambil memberi peringatan kepada Yunus, “mereka tidak akan membayar”. Saya akan mengambil resiko itu,” jawab Yunus.

Ternyata semua orang yang diberi pinjaman membayar kembali. Yunus kemudian mengajukan pinjaman lebih banyak lagi untuk dapat membantu para pekerja. Yunus mulai dari satu desa, kemudian berkembang menjadi sepuluh, kemudian lima puluh, hingga seratus desa. Yunus kemudian mulai berpikir, “Kenapa saya tidak membuat bank sendiri saja?” Dua tahun setelah itu, izin dari pemerintah turun. Pada tanggal 2 Agustus 1983, Grameen Bank secara resmi berdiri. Saat ini, Grameen Bank telah bekerja di 46.000 desa, memiliki 1,267 cabang dengan 12,000 pekerja. Memberikan pinjaman dengan total US$ 4.5 miliar dengan pinjaman per orang berkisar antara $12-$15. Grameen Bank juga meminjamkan uang kepada pengemis agar mereka punya modal untuk berjualan. Muhammad Yunus telah mengangkat martabat jutaan orang dan memberikan kesempatan pada mereka untuk menjalani hidup yang lebih baik.

0 comments:

Post a Comment